-
BUMISULTRA
WAKATOBI- Wakatobi sebentar lagi bakal menghadapi pesta demokrasi, sesuai jadwal Pilkada serentak 2024 bakal di selenggarakan November nanti.
Jika melihat Kelender tentu efektifitas kerja simpatisan, tim sukses serta partai pendukung dan koalisi terhitung tersisa 2 bulan lagi.
Menjadi wajar akhir-akhir ini klaim kemenangan terus menghiasi platform grup-grup Facebook dan WA, bahkan hingga klaim lembaga survey-pun acapkali menjadi senjata mereka.
Tantangan terbesar Pilkada itu adalah isu hoax, black campaign (kampanye hitam) serta ujaran kebencian.Rakyat butuh Pilkada damai, tanpa hoax dan ujaran kebencian. Oleh nya itu setiap kita mestinya belajar menahan diri.
Pilkada itu bukan sekedar singkatan Pemilihan kepala daerah. Melainkan cara kita menentukan siapa yang terbaik memimpin daerah kita. Wakatobi sebentar lagi tepatnya bulan Desember bakal merayakan usia mekarnya ke-21 tahun, tentu berharap perbaikan dan perbaikannya ke arah kemajuan.
Lalu apa itu hoax, ujaran kebencian dan black campaign. Nanti kita bahas di bab berikutnya...
Sebab tema kali ini soal ketokohan para politisi kita yang berpilkada tahun ini.Inilah ketokohan kedua Paslon Pilkada, baik H.Hamirudin - Muhammad Ali lebih disingkat HARUM maupun H.Haliana - Hj.Safia Wualo disingkat BERHASIL
Simak dengan baik.....
Tulisan ini tak ada indikasi keberpihakan dan sengaja ditulis tiap kalimatnya mudah di cerna agar kita semua mengenal mereka lebih dekat.1.H.Hamirudin
Saat ini menjabat ketua DPRD Wakatobi.
Ia direkom maju menjadi kandidat di Pilkada sejak Rapimda dan Rakerda partai Golkar tahun 2022 lalu.Jadi tampilnya bukanlah kebetulan. Ia dianggap cakap dan mampu oleh partainya sendiri, hal itu dibuktikan, diantara 4 tokoh Golkar dialah salah satunya dalam rekom tersebut.
Sosok yang pendiam dan jarang marah ini, awal nya adalah pegawai negeri sipil atau didunia eksekutif disebut aparatur sipil negara (ASN).
Jabatan terakhirnya adalah Lurah Wandoko.Ia menjejaki politik berada di PAN pertama kali, lalu maju tampil sebagai calon legislatif dan terpilih dengan suara terbanyak.
Ketika konflik terjadi kisruh PAN di provinsi Sultra hingga menyeret ketuanya, Umar Samiun, mereka lebih memilih berkarier di partai Golkar, ia bersama H.Arhawi sekaligus Ipar-nya menjadi wakil ketua di partai berlambang beringin itu.Kendati karier politiknya baru di Legislatif, tercatat tak pernah gagal di momentum Pilcaleg bahkan tercatat diantara pendatang baru dengan raihan perolehan suara diatas 2000-an suara tiap Pilcaleg
Demikian pasangannya, Muh.Ali. Tokoh satu ini terbilang politisi dengan karier politik yang menterang.
Ia maju pilcaleg dan terpilih lalu menjadi ketua DPRD pengganti antar waktu.
Ia dikenal hebat dalam argementasi dengan teori teknorasinya.
Bukan politisi jika tak kenal Ali Tembo, begitu kata rekan-rekannya di legislatif.Konstituennya memilihnya berkarier lebih tinggi lagi. Dan itu dibuktikan ketika ia tak lagi maju di perhelatan Pilcaleg 2023 lalu, usai setahun sebelumnya namanya ikut tercantum dalam Rapimda dan Rakerda Golkar 2022 silam.
Faktanya, kedua Paslon dengan jargon HARUM ini belum tercatat gagal di karier politiknya.
2. H.Haliana
Saat ini tercacat Bupati Wakatobi Periode 2021-2024
H.Haliana, oleh Ir.Hugua disebut sebagai kuda hitam jelang momentum Pilkada 2015 lalu, saat Bupati H.Haliana, pertama kali dikenal di dunia politik.Istilah kuda hitam di politik bukan lah istilah biasa, Ia sosok tak disangka keberadaannya dan mampu muncul tiba-tiba dengan segala kekuatannya.
Ini alasan Hugua menyakinkan DPP PDIP, jika Haliana tercatat kader kendati saat itu berbekal kartu anggota yang telah usang saat sejumlah anggota DPC PDI-P menyoal kehadirannya.
Haliana ini memang unik dalam perjalanan politiknya. Ia salah satu tokoh, awalnya dipinang H.Arhawi jadi 02-nya.
Sebelum akhirnya menjadi rival politik yang fight melawan sebanding H.Arhawi 2015 lalu dengan selisih suara hanya berkisar 700-an suaraKendati gugur, kegagalannya 2015 silam itu menjadikannya lawan tangguh Pilkada 2020 saat kembali tampil menjadi penantang incumbent, head to head lawan H.Arhawi, ia terbukti melenggang apalagi wakil di pilihnya adalah Wakil Bupati, Ilmiati Daud duet H.Arhawi periode pertama.
Diposisi pasangan wakilnya tampil di Periode kedua adalah Hj.Safia, terbilang tokoh Golkar, ia putri terbaik pulau Tomia, menapak karier di partai berlambang beringin itu sejak Golkar memiliki perwakilan di DPRD Wakatobi.
Figur gender ini pula di rekom Golkar 2022 untuk menjadi calon Bupati, bersama-sama H.Hamirudin dan Muhammad Ali.Ia dipilih Haliana menjadi wakilnya dengan memakai jargon berhasil setelah gagal tampil Pilcaleg 2023.
Kedua Pasangan calon HARUM maupun BERHASIL telah terbukti memilki cacatan-catatan di mata masyarakat kendati diruang kerja dan karier yang berbeda.
H.Haliana maupun H.Hamirudin berlatarbelakang pengusaha. Proses didikan dan pengalaman yang sama keduanya berhasil menjadi pengusaha sukses dengan kekayaan keduanya yang cukup melimpah. Haliana bahkan tercatat sebagai Bupati terkaya di Sultra sesuai LHKPN KPK Februari 2023 mengalahkan Gubernur Ali Mazi.
Muh.Ali - Hj.Safia Wualo. Keduanya sama-sama politisi tulen. Yang berbeda latar belakang karier, Muh.Ali berlatar belakang aktifis lingkungan dan Hj.Safia Wualo perintis usaha pertokoan.
Ke-4 tokoh ini adalah sosok-sosok dengan kefiguran terbaik. Rakyat mengenali mereka dengan nilai-nya masing-masing.
Tentu bagi kandidat dengan raport nilai tinggi akan terpilih menjabat Bupati dan Wakil Bupati periode 2024 - 2029Tugas masyarakat mengenal kandidatnya lalu menahan diri agar tidak saling memprovokasi.
Turut membantu penyelenggara Pemilu baik KPU maupun Bawaslu mengawasi pegawai negeri sipil, honorer, P3-K dan lembaga istansi vertikal agar tetap netral.
Serta bersama TNI dan Polri menciptakan suasana damai dan tentram, menjaga segala kisruh antar tim agar pesta demokrasi tahunan itu, bisa berjalan jujur, adil dan aman.(*)