-
BUMISULTRA
WAKATOBI -
Bupati Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), H.Haliana meminta pihak Kemenristek RI menyampaikan pesannya ke Presiden RI, Joko Widodo. Hal ini diungkap saat memberi sambutan deklarasi suku Bajo di pelabuhan Pangulubelo.Rabu (1/5/2024).Saat memberi sambutan, dihadapan Bupati, H.Haliana, ada direktur pengembangan dan Pemanfataan kebudayaan Kemenristek RI, Irini Dewi Yanti sekaligus memberi pesan penting terkait suku Bajo.
"Saya perlu menyampaikan beberapa hal di Wakatobi, suku Bajo adalah masyarakat mendiami atas laut, ini menjadi pembeda suku Bajo didaerah kami dan lainnya di Indonesia", sebutnya.
Kata dia, Di Wakatobi suku Bajo berjumlah sekitar 11 ribu penduduk mendiami 3 pulau, Ada 5 desa di Pulau Wangi-Wangi, 3 desa di Kaledupa dan di pulau Tomia ada 1 desa.
Dari jumlah 11 ribu penduduk itu, pegawai negeri hanya tercatat 32 orang selebihnya mayoritas penduduknya berpenghasilan sebagai nelayan.
"Disini persoalan kemiskinan, stunting masih sangat tinggi. Kenapa, karena disini hanya ada 1 mata pencaharian yakni bergantung laut", paparnya.
Dengan kebergantungan pada laut sebagai satu-satu ruang terbuka mencari penghasilan, pemerintah daerah Kabupaten Wakatobi berupa memberikan hunian didaratan
Hal ini memungkinkan ada penduduk suku Bajo yang bisa bercocok tanam, atau menjadi petani. Dan hunian itu telah disiapkan Pemda seluas 1,2 ha kurun waktu 2023 lalu.
Ia berjanji tahun ini, 2024, ada upaya Pemda mencari alternatif lahan yang bisa ditempati suku Bajo.
"Harapan kami, pesan kami ke Presiden agar disampaikan bahwa pemukiman suku Bajo ini kami turut dibantu. Lalu masalah pendidikan, di suku Bajo kadang orang tua membiarkan anaknya tak sekolah padahal pendidikan itu sangat penting", tambahnya.
Mirisnya, sesuai penjelasan Bupati, Haliana, di masyarakat ada Komunitas LGBT, masih menjadi masalah serius. "Ini juga kami agar diberikan solusi sehingga tak hanya soal ekonomi tapi juga soal sosialnya bisa tuntas", tutupnya. (*)