-
BUMISULTRA
WAKATOBI - Suku Bajo,salah satu suku dominan menempati 23 provinsi di Indonesia. Hal ini diungkap Presiden suku Bajo Indonesia, Dr.Ir.Abdul Manan saat memberikan sambutan acara deklarasi dan Parade 1000 perahu di pelabuhan Pangulubelo pada Rabu(1/5/2024)
Atraksi Parade 1000 perahu serta deklarasi suku Bajo menjadi bagian penting konferensi seaBRnet ke-15 di hari kedua penyelenggaraannya diadakan di Kabupaten Wakatobi.
Hadir dalam deklarasi dan parade 1000 perahu, diantaranya Bupati Wakatobi,H.Haliana bersama istri, Wakil Bupati, Ilmiati Daud, Sekda, Nadar bersama istri dan sejumlah kepala OPD dan unsur forkompinda.
Sementara dari pihak peserta seaBRnet, ada direktur Unesco Perwakilan Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa serta direktur pengembangan dan Pemanfataan kebudayaan Kemenristek RI,Irini Dewi Yanti.
Abdul Manan menyebut suku Bajo di Wakatobi adalah bidikan Unesco yang menenmpati wilayah pesisir dan masuk dikawasan cagar biosfer.
Di Asia Tenggara sendiri ada 5 negara ditempati suku Bajo dan rata-rata kawasan hunian suku Bajo itu bersinggungan erat dengan Cagar Biosfer.
"Mencermati itu, kita diskusi alot dan akhirnya menghasilkan satu kesimpulan bahwa masa depan cagar biosfer Wakatobi ini ditentukan oleh suku Bajo, olehnya itu mari kita bergotong royong makmurkan cagar biosfer Wakatobi", bebernya.
Kata dia, deklarasi suku Bajo dengan di tandai parade 1000 perahu dilakukan hari ini, Rabu (1/5) merupakan bentuk komitmen masyarakat guna mendukung dan melindungi kearifan lokal suku Bajo untuk kemajuan Cagar biosfer kedepan.
"Masyarakat pesisir dan suku Bajo adalah satu kesatuan. Masyarakat Bajo tidak lagi melihat cagar Biosfer sebagai isu melainkan bagian kehidupan mereka", tambahnya.
Bentuk komitmen tersebut, usai atraksi parade 1000 perahu. Jajaran pemimpin daerah serta perwakilan Unesco dan para tamu diajak melepaskan sejumlah penyu, ikan dan lobster secara langsung kelaut.
Ritual ini, oleh suku Bajo disebut ritual Sanga. Dimana hewan-hewan laut dilepas liarkan untuk berkembang biak lebih banyak lagi dengan tujuan menjaga ekosistem dan kelestarian alam laut serta keberlanjutan masa depan masyarakat suku Bajo. (*)