• Landing Perdana di Wakatobi, Super Air Jet Muat 69 Penumpang

image_title
Ket: H.Haliana saat disalami pihak Kementrian Perhubungan RI, di Bandara Matahora pada Kamis (31/10)
  • Share

    BUMISULTRA

    WAKATOBI -Pesawat Super Air Jet akhirnya landing perdana di bandara Matahora Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan memuat 69 penumpang. Hal ini dijelaskan kepala bandara, Yogy Suradiningrat pada Kamis (31/10/2024).

    Diantara penumpangnya. Selain Dirut PT. Super Air Jet, Ari Azhari juga rombongan dari Kementrian Perhubungan RI berjumlah 3 orang dan perwakilan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI serta pelaku perjalanan dinas Pemda Wakatobi.

    Terpantau ada Kadis Perikanan, Saorudin, Kadis PU, Aswiadin, Sekretaris Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Nurmasi serta mantan kepala Bappeda, Ir.Abdul Manan dan 2 orang berkewargaan asing serta sejumlah penumpang umum lainnya.

    Dalam penyambutan rombongan. Kendati cuti kampanye, H.Haliana menyertakan diri bersama anggota DPRD Provinsi terpilih asal PAN, Suwandi Andi, Sekda, Nadar dan sejumlah jajaran OPD. Ia terlihat salam salaman bahkan turut di sebut-sebut saat Pemda di Wakatobi Sekda Wakatobi mempersilahkan rombongan tersebut menggelar konferensi pers terbatas.

    Sekda Nadar menyampaikan terimakasih kepada semua pihak sehingga penerbangan kembali eksis di Wakatobi setelah beberapa kali alami hambatan.

    Sementara itu, Dirut PT.Super Air Jet, Ari Azhari menjelaskan proses awal pihaknya diminta beroperasi di Kabupaten Wakatobi melayani rute penerbangan Wakatobi - Makassar (PP). Kemudian ditindaklanjuti MoU di Lion Tower Jakarta maupun PKS ditempatkan di lapangan merdeka Wangi-Wangi.

    Demikian halnya, penjelasan perwakilan kementrian Perhubungan RI. Justru ia, menyebut pelayanan penerbangan merupakan salah satu jalur transportasi penting dengan Bandara sebagai pintu masuknya.

    Pertama, Kata dia, bandara yang telah dibuat sejak dulu merupakan komitmen Kementrian Perhubungan RI bersama Pemda terdahulu. Ia meminta agar bandara dijaga terutama dari sisi kebersihan dan keamanannya.

    Terpisah disampaikan perwakilan Kemenparekraf RI, ia mengucapkan rasa terimakasihnya atas kolaborasi Pemrov dan Pemda Wakatobi telah berupaya mewujudkan penerbangan tersebut.

    Penetapan Wakatobi sebagai destinasi wisata prioritas sejak 2015-2016 dan 2019 silam hingga saat ini bahkan melalui RPJMN 2025 Wakatobi masih tetap menjadi destinasi wisata prioritas tentu konektifitas penerbangan harus terus ada.

    Wakatobi merupakan salah satu destinasi bahari berkelas dunia dan menjadi bagian Taman Nasional serta menjadi cagarbiosfer dunia. Ketiganya menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Wakatobi sehingga pihaknya berjanji bakal melakukan promosi besar-besaran guna menjaga konektifitas penerbangan terus eksis dan terjaga.

    Penerbangan pesawat komersial dengan subsidi di Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara terus menerus bermasalah.
    Sejak masa pemerintahan duet H.Haliana - Ilmiati Daud tercatat berkali-kali alami jalan buntu.

    Kali terakhir Penerbangan pesawat Wings Air pemda mengelola subsidi dari Provinsi serta dana sharing APBD sebesar Rp.4 Milyar. Sayangnya dana tersebut terpakai hanya 200 juta, akhirnya Wings Air mengakhiri penerbangan pada 30 Desember 2023 lalu dan tak lagi memperpanjang kontrak.

    Sementara Super Air Jet yang baru saja landing per 31 Oktober 2024 diprediksi hanya akan flight (terbang) sebanyak 14-15 kali saja. Hal ini berdasarkan kontrak berakhir Desember 2024 dengan dibuka penerbangan dua kali seminggu.

    Pesawat komersial itu memuat 180 seat. Sebanyak 130 seat menjadi beban subsidi Pemda Wakatobi dalam point kerjasama kedua pihak antara PT. Super Air Jet dan Pemda Wakatobi.(*)


    Penulis | La Ilu Mane