-
BUMISULTRA
WAKATOBI - Mogok kerja aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemda Kabupaten Wakatobi kembali disorot bahkan dinilai program merdeka sehat gagal. Hal ini diungkap Roziq Arifin saat aksi demonstrasi didepan kantor Bupati, Rabu (16/10/2024).
Roziq menilai mogok kerja dilakukan ASN bidang kesehatan baik PNS maupun P3K merupakan bukti gagalnya program merdeka sehat yang dicetusnya Pemerintah di bawah pemerintahan H.Haliana - Ilmiati Daud.
"Tentunya ini sangat mencederai nilai-nilai kemanusian akibat kesewenang-wenangan kepala daerah.Jika ini terjadi terus menerus maka dampaknya akan terjadi kemandekan pelayanan kesehatan bagi masyarakat", sebut
Roziq.Kata dia, gaji ASN per September - Oktober 2024, mesti ada penjelasan Bupati Haliana saat ini sedang cuti kampanye sebab mandeknya gaji itu terjasi saat dirinya masih aktif menjabat Bupati Wakatobi.
Ia menyebut, selama Kabupaten Wakatobi berdiri 23 tahun lamanya sejak mekar 2003 silam, baru masa pemerintahan Bupati Haliana tejadi penahanan hak-hak ASN.
"Padahal dalam sektor kesehatan dan pelayanan kesehatan ini sangat urgent.Jika hak mereka tidak diberikan siapa yang bertanggungjawab jika mereka mandek melayani masyarakat", ungkapnya.
Ia turut menyinggung jargon Wakatobi sentosa yang di cetuskannya 3 tahun silam, saat awal Bupati H.Haliana menjabat justru kembali dipertanyakan sebab jargon kesentosaan selalu diklaim sebagai payung beberapa program yang justru dianggapnya gagal total.
"Dalam program merdeka sehat seperti apa.
Dimana gaji ASN baik PNS dan P3K di Kabupaten Wakatobi kami bertanya kepada Bupati dan Wakil Bupati karena ini terjadi saat Bupati Haliana sebelum cuti jadi Calon Bupati kembali", imbuhnya.Sesuai penjelasan Roziq Arifin, harapan hidup ASN itu hanya pada gaji mereka jika Pemda Wakatobi menelantarkan mereka tanpa dibayar gajinya maka menjadi pantas langkah mogok itu dilakukan.
"Mau makan apa anak-anak mereka mari kita gunakan akal sehat, gunakan asas kemanusian, jangan semaunya kelola anggaran daerah, sebab itu bukan uang pribadi", kesalnya.
Ia meminta seluruh hak-hak ASN bidang kesehatan itu diberikan apalagi kewajiban melayani masyarakat rutin dilakukan sehingga kesannya mereka memahami kemerdekaan dalam bekerja
"Mari kita renungkan ketika negara memberikan sumpah jabatan kepada ASN, namun saat mereka menjalankan tugasnya justru hak-hak mereka di zolimi", tambahnya.
Namun selain program merdeka sehat, sejumlah program turut pula diungkitnya baik udang Vaname maupun bawang merah melwkat di Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan Kabupaten Wakatobi.
Ia meminta Plt.Bupati, Ilmiati Daud agar jangan pernah mengakomodir program udang vaname selain terkesan pemborosan uang daerah juga tak bermanfaat bagi masyarakat apalagi program itu tidak lahir dari aspirasi masyarakat Wakatobi.
Amatan Bumisultra.Com, aksi hampir bentrok saat anggota legislator asal PDIP terpilih H.Aswan tiba-tiba menghampiri Roziq Arifin sedang aksi. Kendati sempat beradu mulut namun pihak Kepolisian dan Pol.PP yang berjaga melerai keduanya.
Aksipun kemudian membubarkan diri setelah sejumlah orator menyampaikan aspirasinya dan tidak satupun perwakilan Pemda menghampiri demonstran. (*)