-
BUMISULTRA
KOLUT --Progres pembangunan Bandar Udara (Bandara) yang digenjot oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berlokasi di titik Desa Kalu - kaluku dan Lametuna kecamatan Kodeoha sejak 2017 lalu telah membuahkan hasil.
Dimana pembangunan Bandara Kolut, yang mirip bandara Ngurah Rai di Bali dan Bandara Sepinggan Balikpapan ini telah disetujui Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan Republik Indonesia.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kolaka Utara, Ir.junus menjelaskan bahwa, dalam pembangunan bandara di Kolut melalui beberapa tahapan dimana tahapan tersebut diantaranya persetujuan lokasi dari Dirjen Perhubungan Udara.serta penetapan Surat Keputusan (SK) lokasi yang di keluarkan oleh Menteri Perhubungan
"Dirjen Perhubungan Udara telah menyetujui serta menetapkan SK lokasi dari kementrian bahwa, lokasi didesa kalu - kaluku dan lametuna sudah layak dibangun," kata Junus kepada Bumisultra, Senin (17/2/2020).
Dalam proses selanjutnya, kata Mantan Asisten ll Setda Kolut ini, prasyarat penetapan lokasi dan studi kelayakan serta rencana induk pengembangan Bandara sudah proses finalisasi, Pemda dan Kementrian perhubungan tersebut akan bekerja sama, yang mana dibebankan pekerjaan untuk Pemda dan yang mana di bebankan kementrian Kementrian.
"Pekerjaan Bandara nantinya, Pemda hanya di sisi darat menjadi tanggung jawabnya, sementara, disisi udara, termasuk penyiapan instrumen navigasi penerbangan, landasan pacu, itu semua tanggung jawab kementrian namun, persiapan lokasi, pematangan lokasi, pembuatan talub dan penimbunan Bandara itu, menjadi tanggung jawab pemda,"ungkapnya.
Dikatakanya, pekerjaan pembuatan talub dan penimbunan setelah pihak pemerintah Daerah (Pemda) dan kementrian mendatangani kesepakatan, Dana senilai Rp 44 milliar yang bersumber dari dana APBD tahun 2020 siap dialokasikan
"Begitu rancangan kesepakatan ditanda tangani Bupati dan Menteri, pematangan lokasi siap di kerjakan baik pembuatan talub maupun penimbunan lokasi bandara, kemungkinan kontrak pekerjaan awal di mulai bulan mei tahun ini," tuturnya.
Karena itu kadis perhubungan ini juga berharap bahwa nantinya, pekerjaan awal yang menjadi tanggung jawab pemda, pihaknya akan memprioritaskan masyarakat desa Kalu- kaluku dan lametuna.
"Saya minta pekerjaan bandara nantinya masyarakat dua desa ini dilibatkan baik pembuatan gorong - gorong maupun pekerjaan lainya," pungkasnya. (*)