-
BUMISULTRA
Kritik terhadap Ketua KONI Sultra, Alvian Taufan Putra yang hanya fokus pada perbaikan citra tanpa memberikan kontribusi signifikan terhadap kegiatan keolahragaan layak untuk disampaikan. Sebagai pemimpin dalam organisasi olahraga, tanggung jawab utamanya adalah memajukan prestasi atlet dan meningkatkan fasilitas serta program olahraga.
Namun, ketika perhatian lebih diarahkan pada pencitraan diri, hal ini menunjukkan kurangnya prioritas terhadap hal-hal yang lebih mendesak dan berpengaruh langsung terhadap kemajuan dunia olahraga di Sulawesi Tenggara.
Ketua KONI seharusnya menjadi penggerak utama dalam mengembangkan infrastruktur olahraga, meningkatkan kualitas pelatihan atlet, dan menciptakan program-program yang memberdayakan talenta lokal.
Jika fokus utama hanya pada pencitraan, hal ini bisa dianggap sebagai pengabaian terhadap kebutuhan nyata para atlet dan pelatih. Banyaknya tantangan yang dihadapi dalam dunia olahraga Sultra, seperti minimnya dukungan anggaran, fasilitas latihan yang terbatas, serta kurangnya kompetisi regional yang berkualitas, menjadi bukti bahwa perhatian ketua tidak selayaknya teralihkan hanya pada upaya memoles citra pribadi.
Lewat tulisan dan kritikan ini sebagai representasi dari keluhan atlet-atlet yang ada di Sulawesi Tenggara maka saya sangat berharap penuh kepada ketua KONI Sultra dapat memperbaiki struktur kepemimpinan nya dan bisa memberikan kontribusi dalam hal pelayanan yang baik dan efektif bagi para atlet yang memiliki bakat dan prestasi dibidang keolahragaan karena Kepemimpinan yang efektif adalah tentang hasil nyata, bukan sekadar pengakuan publik.
Masyarakat olahraga di Sultra membutuhkan pemimpin yang siap turun tangan, berinovasi, dan mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah yang ada, bukan hanya memoles penampilan di depan kamera. Tanpa kontribusi nyata, peran ketua hanya menjadi simbol tanpa makna substantif. (*)
Penulis : Ketua Komisi Advokasi DPM FH-UHO, La Ode Muhamad Barton