• Tak Cukup Sebulan, Super Air Jet Hengkang dari Wakatobi

image_title
Ket: Pesawat super air jet A320 landing Bandara Matahora, Wakatobi perdana pertanggal 31 Oktober lalu
  • Share

    BUMISULTRA

    WAKATOBI - Super air jet (SAJ) akhirnya resmi memutus penerbangan Wakatobi - Makassar PP, bulan ini, terhitung kamis 28 November menjadi penerbangan terakhir. Demikian Bumisultra.com, melakukan telusur beberapa sumber valid. Selasa (26/11/2024).

    Pihak Teknisi Lion Grup terdiri 4 orang melakukan perjalanan ke Wakatobi pada Senin (25/11) terkonfirmasi sedang mempersiapkan penarikan alat-alat pendukung penerbangan super air jet (SAJ), mereka dipimpin inisial TH bakal balik bersamaan hari penerbangan terakhir per tanggal 28 november, bulan ini.

    Pihak travel, menyebut jumlah penumpang Makassar Wakatobi sebanyak 68 orang diantaranya 4 orang rombongan lion grup dan baliknya dari Wakatobi memuat 55 orang juga terdapat rombongan artis yang balik dari Wakatobi tujuan Jakarta usai mengikuti kampanye salah satu Paslon.

    Dugaan SAJ mengalami kerugianpun kian mencuat sebab sejak pertama landing per tanggal 31 Oktober 2024 hanya mampu memuat 69 penumpang, itu pun diisi rombongan direktur PT.SAJ sendiri, rombongan kementrian perhubungan, kementrian pariwisata serta pelaku perjalanan dinas.

    Seyogyanya, pesawat komersil berlambung A320 itu berkapasitas 180 set dengan kontrak kerjasama Pemda Wakatobi sebanyak 130 set pada porsi anggaran 1,5 Milyar, target Desember berakhir.

    Sayangnya, jika berakhir penerbangan pada kamis pertanggal 28 November maka jumlah flight (penerbangan) ke Wakatobi hanya terhitung 8 kali saja. Hal ini dikuatkan pengakuan teknisi lion grup, jika pesawat SAJ semula rute Wakatobi - Makassar PP bakal beralih rute Baubau - Makassar.

    Sebelumnya Plt.Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud menyinggung penerbangan SAJ rute Wakatobi - Makassar dalam sidang kajian penetapan benteng Kapota Togo Molengo dan Mandati Tonga, jika penerbangan bakal berhenti akibat kekurangan penumpang.

    "Ada kepala desa disini, ada study tiru, kalau perjalanan seharusnya tiru kebudayaan diluar, coba lihat pariwisata kita hari ini, akhirnya mati suri, pesawat sudah mau hilang", ucapnya, sabtu (23/11).

    Kata dia, pentingnya desa, OPD dan Pemda sendiri untuk sadar wisata. Tapi kenyataaanya perjalanan study banding tapi pulang hasilnya tidak bisa diterapkan.

    "Bagaimana perusahaan pesawat itu mau tertarik kalau tidak ada penumpangnya. Saya pernah sampaikan ke OPD, untuk membuat event kalau hanya Dinas pariwisata tidak bisa pak", tambahnya.

    Misal DKP. Kata dia, ada festival mancing mania, kemudian Dinas Pendidikan mengagendakan festival layang-layang yang rutinpara nelayan lakukan saat memancing pake layang-layang.

    "Nelayan tradisional kita memancing ikan dengan layang-layang. Tapi kita abai, saya ini pengalaman bawa pihak kementrian justru takjub lihat nelayan memancing pake layang-layang", tutupnya.

    Putusnya penerbangan Wakatobi dilayani pesawat bakal mematikan usaha pelaku UMKM apalagi terjadi berkali-kali masa pemerintahan H.Haliana - Ilmiati Daud. Padahal jika ditelaah dari sisi anggaran subsidi pemerintah propinsi serta anggaran di setujui DPRD sendiri tahun 2023 diberikan sebesar 6 Milyar, masih terhitung terbesar sepanjang 3 kali kepemimpinan di Kabupaten Wakatobi sejak bandara Matahora resmi melayani rute penerbangan dari dan ke Wakatobi sejak dimulai era kepemimpinan Ir.Hugua.

    Sehingga spekulasi dugaan jika Haliana menjadikan penerbangan pesawat SAJ rute Wakatobi Makassar flight 2 kali seminggu tersebut hanya menjadi isu kampanye.

    Hal ini bukan tanpa alasan, awal penerbangan di launcing jelang masa kampanye dan putus penerbangan sehari usai pencoblosan. (*)


    Penulis | La Ilu Mane