• Abu Hasan: Disakiti Tidak Membalas, Dikhianati Tidak Dendam

image_title
Ket: Abu Hasan
  • Share

    BUMISULTRA

    KENDARI-Mantan  Bupati Buton Utara (Butur) Abu Hasan selama ini punya rekam jejak yang cukup baik dan trad record yang patut diacungkan jempol. Terbukti selama menjabat  jadi Bupati Butur periode 2016-2021 semua program berjalan untuk kepentingan masyarakat, tidak ada cerita buruk tentangnya diakhir masa jabatannya saat itu.

    Kini Abu Hasan kembali mencalonkan diri dalam Pilkada Butur 2024 Butur yang diusung oleh Partai Golkar, PKS dan PSI, namun black campaig dari lawan politik mulai disebarkan di masyarakat, karena Abu Hasan dianggap calon yang kuat untuk memenangkan kompetisi .

    ‘’Selama saya berpolitik, melakukan kampanye dan sosialisasi saya hanya bicara program, tidak pernah menjelekan calon lain. Tapi sebalikny ada calon yang lain melakukan black campaig, selalu melakukan fitna dan menjelekan saya,’’ ujar Mantan Karo Humas Provinsi Sultra Era Kepeminpinan Nur Alam,  Minggu (8/9/2024).

    Dikatakan dia punya  pengalaman teknoratik, punya kematangan emosional. Buktinya selama bersosialisasi  tidak pernah menjelekan pasangan calon yang lain.

    ‘’Kendati saya terus diljelekan, dihina namun saya tidak balik menghina. Tidak mengganggu  tapi  diganggu sering, dan sebagian masyarakat mengkonsumsi secara mentah-mentah informasi tersebut,’’ katanya.

    Kendati begitu lanjut Abu Hasan   pihaknya tidak akan membalas dengan cara yang sama, bahkan dimaafkan.

    ‘’Apapun tuduhan dan menjelekkan itu, saya  jawab dengan banyak  doa dan sujud, karena janji Allah untuk memenangkan orang yang ruku dan sujudnya.  Rasulullah bila disakiti selalu memaafkan dan tidak pernah menyimpan dendam.,’’  papar mantan Ketua KNPI Sultra ini.

    Dikatakan saat terpilih jadi bupati Butur saat itu, orang-orang yang menghina kemiskinannya. Bahkan melawannya secara terbuka di Pilkada 2025 tetap diangkat menjadi pejabat.

    ‘’Ibarat sudah diidalam tanah saya angkat kembali. Dihidupkan kembali. Walaupun akhirnya memusuhinya  lagi  di Pilkada selanjutnya. Saya kader ummat  dan bangsa yang digembling puluhan tahun  di birokrasi, di dunia politik, dan organisasi. Saya bukan kader partai  yang dipungut dipinggir Jalan. Saya  kader HMI dan KNPI, bukan penunpang gelap,’’ pungkasnya.  (*)


    Penulis | Redaksi