-
BUMISULTRA
Dalam konteks pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di Indonesia, debat kandidat semakin dianggap sebagai komponen penting yang membantu masyarakat memahami visi, misi, dan program kerja setiap pasangan calon (paslon). Dengan format yang terbuka disiarkan live di televisi, di era canggih bisa di share di berbagai medsos debat ini menjadi instrumen penting untuk memperkenalkan calon pemimpin kepada masyarakat luas, sehingga masyarakat bisa lebih kritis dan rasional dalam menentukan pilihan.
Seperti di daerah lain di seluruh tanah air, Sulawesi Tenggara juga masuk masa debat publik pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pilkada 2024. Pada debat kedua digelar di Kolaka (Jumat, 1/11/2024) diikuti empat paslon yakni Nomor Urut 1, Ruksamin-LM Sjafei Kahar , nomor urut 2, Andi Sumangeruka-Huqua , Nomor Urut 3, Lukman Abunawas-La Ode Ida dan Nomor Urut 4, Tina Nur Alam- LM Ihsan Taufik Ridwan .
Sebelumnya debat publik pertama dilaksanakan 19 Oktober 2024 oleh KPU Sultra di Kota Bau-Bau . Kemudian 23 Nopember 2024 akan digelar di kota Kendari Debat publik ini tentu menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menyaksikan langsung bagaimana para kandidat beradu gagasan dan solusi terkait berbagai tantangan dan peluang di daerah mereka.
Sulawesi Tenggara dikenal sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam, termasuk tambang nikel, perikanan, dan potensi pariwisata alam yang luar biasa. Kekayaan ini merupakan aset besar yang, jika dikelola dengan baik, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, pengelolaan sumber daya alam juga membawa tantangan, terutama terkait dengan keberlanjutan lingkungan dan pemerataan ekonomi. Melalui debat publik, masyarakat berharap para kandidat mampu memberikan solusi konkret dan komitmen untuk mengelola kekayaan alam ini secara bijaksana, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara.
Di tengah ekspektasi yang tinggi, para kandidat beradu visi, misi, dan program unggulan yang diharapkan mampu menjawab tantangan Sulawesi Tenggara ke depan. Para kandidat berlomba-lomba menonjolkan visi dan misi mereka yang diklaim dapat membawa perubahan signifikan di Sulawesi Tenggara.
Tema debat pertama Paslon Gubernur/Wakil Gubernur Sultra 19 Oktober 2024 di Kota bau-Bau , yakni tentang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik yang inklusif. Penulis mencatat point-point penting dari hasil debat public di Kota Bau-Bau. Paslon nomor urut 1 Sultra Ruksamin –Sjafei Kahar memaparkan Sultra harus menjadi pusat energi dunia yang maju, berdaulat, adil, dan makmur, selaras dengan misi Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk Indonesia maju menuju Indonesia Emas, paslon nomor urut 2 ASR-Hugua menekankan pentingnya pendidikan, kesehatan dan pelayanan sehingga mereka (masyarakat) mampu bersaing.
Paslon nomor urut 3 Lukman-La Ode Ida menjabarkan sejumlah program antara lain Sultra Cerdas, Sultra Sehat, serta pelayanan publik tanpa diskriminasi. Paslon nomor urut 4 Pemberian Beasiswa dari SMA hingga S3, Mendirikan SMK, pelayanan kesehatan dan Peningkatan layanan ASN.
Sementara pada debat publik kedua yang digelar (1/11/2024) di Kota Kolaka ini membahas tema kesejahteraan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan infrastruktur yang berkualitas . Sebanyak empat pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) peserta pemilihan kepala daerah (Pilkada) Paslon nomor urut 1 Ruksamin-Sjafei Kahar akan mendorong peningkatan daya saing produk lokal untuk meningkatkan ekspor di pasar global.
Sementara paslon nomor urut 2 Andi Sumangerukka (ASR) dan Hugua memaparkan delapan program unggulannya yaitu jalan mulus antar wilayah, semua pemuda dapat kerja, Rp1 triliun anggaran kepulauan, Rp100 juta asuransi untuk petani, layanan ambulans darat dan laut gratis, serta model usaha untuk ibu-ibu. Sedangkan paslon nomor urut 3, Lukman Abunawas dan Laode Ida memaparkan visi misi mewujudkan Sultra Emas yang Amanah. Untuk paslon nomor urut 4 Tina Nur Alam- LM Taufik Ridwan berkomitmen untuk memastikan seluruh warga Sultra dapat mengenyam pendidikan hingga tingkat tertinggi (MetroNews.com).
Janji Pembangunan Infrastruktur dan Kesejahteraan
Dalam tanya jawab debat publik (baik debat pertama maupun di debat kedua) masing-masing kandidat menyampaikan rencana pembangunan infrastruktur, mulai dari perbaikan jalan, jembatan, hingga fasilitas umum lainnya. Ada yang berjanji untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah agar distribusi barang dan jasa lebih efisien, yang diharapkan dapat mengurangi kesenjangan ekonomi di daerah-daerah terpencil.
Di bidang kesejahteraan masyarakat, para kandidat berlomba-lomba menawarkan program yang diyakini akan meningkatkan pendapatan masyarakat Sulawesi Tenggara. Beberapa kandidat menjanjikan bantuan modal bagi usaha kecil dan menengah (UKM), serta pelatihan keterampilan untuk membuka peluang kerja. Bagi mereka, kesejahteraan masyarakat adalah prioritas yang tidak bisa ditunda, dan untuk itu diperlukan program yang langsung menyentuh lapisan terbawah masyarakat.
Namun, publik tentu menyadari bahwa janji-janji tersebut membutuhkan komitmen dan eksekusi yang kuat. Keterbatasan anggaran daerah dan birokrasi yang sering kali menghambat membuat publik merasa perlu lebih kritis dalam menilai sejauh mana janji-janji ini realistis untuk dimplementasikan dikemudian hari.
Pendidikan dan Kesehatan, Pilar Pembangunan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan kesehatan adalah dua sektor yang selalu menjadi sorotan dalam setiap pemilihan kepala daerah. Sulawesi Tenggara masih dihadapkan pada berbagai tantangan di sektor ini, mulai dari keterbatasan akses hingga kualitas layanan yang belum merata.
Dalam debat ini, para kandidat menyampaikan komitmen mereka untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, terutama di daerah terpencil dan kepulauan. Seorang kandidat berjanji untuk menghadirkan program beasiswa bagi siswa berprestasi, terutama dari kalangan tidak mampu, untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Selain itu, ada pula program pengembangan kurikulum berbasis teknologi guna menciptakan generasi yang siap bersaing di era digital. Di sektor kesehatan, beberapa pasangan calon menjanjikan peningkatan layanan kesehatan dengan membangun puskesmas di setiap kecamatan serta menggratiskan layanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin.
Lingkungan Hidup dan Kelestarian Sumber Daya Alam
Dengan meningkatnya aktivitas pertambangan dan eksploitasi sumber daya alam di Sulawesi Tenggara, isu lingkungan hidup menjadi fokus tersendiri dalam debat ini. Para kandidat menyadari bahwa jika tidak dikelola dengan baik, eksploitasi berlebihan akan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat jangka panjang. khususnya pertambangan, agar tidak merusak ekosistem. Langkah ini sejalan dengan komitmen untuk mempertahankan ekosistem alam agar manfaatnya bisa dirasakan generasi mendatang.
Dalam debat publik pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara 2024, para kandidat diharapkan dapat merumuskan program yang selaras dengan visi nasional yang dikenal sebagai Asta Cita atau delapan misi pembangunan. Asta Cita ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengokohan ideologi bangsa dan penguatan sistem demokrasi, hingga kedaulatan nasional melalui swasembada pangan, energi dan pengembangan ekonomi kreatif.
Selain itu, sesuai dengan komitmen Prabowo-Gibran, para kandidat juga diharapkan fokus pada penguatan sumber daya manusia, kelanjutan hilirisasi industri yang mendukung nilai tambah ekonomi, dan penciptaan lapangan kerja. Komitmen ini juga mencakup pemberantasan korupsi, reformasi politik, hukum, dan birokrasi yang mendukung tata kelola pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel. Dengan menghadirkan visi yang sejalan dengan Asta Cita, diharapkan para kandidat mampu merumuskan rencana pembangunan yang tak hanya relevan bagi Sulawesi Tenggara, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian cita-cita bangsa.
Debat ini mendapatkan respons yang beragam dari masyarakat. Di satu sisi, ada antusiasme terhadap berbagai program yang dijanjikan, terutama yang terkait dengan kesejahteraan langsung masyarakat, seperti peningkatan layanan kesehatan dan bantuan untuk usaha kecil.
Di sisi lain, publik juga meragukan apakah janji-janji tersebut akan benar-benar terlaksana mengingat pengalaman sebelumnya yang sering kali hanya sebatas janji kampanye. Selain itu, masyarakat Sulawesi Tenggara berharap agar para kandidat yang terpilih nantinya mampu menjaga komitmen mereka, berintegritas, dan bekerja tanpa melupakan aspirasi rakyat. Karena pada akhirnya, pemimpin yang diharapkan adalah mereka yang benar-benar melaksanakan janjinya dengan langkah konkret yang bisa dinikmati manfaatnya oleh seluruh masyarakat.
Debat publik Cagub dan Cawagub Sulawesi Tenggara kali ini berhasil menyajikan gambaran tentang potensi dan tantangan yang dihadapi daerah ini ke depan. Masyarakat diberikan kesempatan untuk menyaksikan langsung visi, misi, dan janji para kandidat, yang tentu akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan pilihan.
Kini, semuanya kembali kepada masyarakat Sulawesi Tenggara. Dengan memahami setiap janji yang disampaikan dan mempertimbangkan realitas yang ada, masyarakat diharapkan bisa memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan bagi daerah Sulawesi Tenggara lebih maju dan berdaya saing. (*)
Penulis : ASN Pemda Kab Wakatobi, Ahmadi, Spd, MM