• 13 Mahasiswa Penerima Beasiswa Diduga Tak Terdata PDDikti Disoal

image_title
Ket: Gebrak Kepton saat berdialog bersama Kadis Dikbud, La Ali Wangi,S.Pd dan Sekda Wakatobi, Nadar,S.Ip.M.Si
  • Share

    BUMISULTRA

    WAKATOBI - Sebanyak 13 mahasiswa asal Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) penerima beasiswa program merdeka belajar diduga tidak terdaftar pada pangkalan data perguruan tinggi (PDDikti). Hal ini diungkap Yayan Serah saat melakukan aksi di depan kantor Bupati. Senin (22/7/2024).

    13 nama tersebut sesuai SK Bupati Wakatobi nomor 1020 tercatat sebagai penerima beasiswa program mereka belajar. Sayangnya dari jumlah kurang lebih 590 nama penerima, ada 13 orang diduga tak terdaftar PDdikti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

    Tak hanya itu, masa aksi mengatasnamakan Gebrak Kepton itu menyebut sejumlah kelalaian pihak Dikbud Wakatobi saat proses penyaluran dana. Pihak Dikbud dituduh menghambat proses pencairan sebab anggaran 2023 dicairkan awal tahun 2024.

    "Ada puluhan nama namun yang kami catat sekitar 13 orang tidak ditemukan nama mereka dalam PDDikti. Kemudian ditemukan pula nama-nama penerima dengan rekening kadaluarsa", sebut Yayan saat dihadapan Sekda Nadar.

    Sekda yang menerima sejumlah massa Gebrak Kepton itu diruangannya meminta Kadis Dikbub, La Ali Wangi menjelaskan perihal sejumlah syarat mahasiswa penerima beasiswa baik calon sarjana S1, S2 serta penerima beasiswa S3.

    Mahasiswa penerima sesuai prosedurnya lebih dulu mengajukan berkas persayaratannya baik kartu mahasiswa dinyatakan masih aktif hingga surat pernyataan perjanjian mutlak(SPJM) dari individu calon penerima sebelum akhirnya dinyatakan memenuhi berkas oleh tim verifikasi.

    "Jika telah dikeluarkan artinya proses verifikasinya nya telah menenuhi. Kalau ada nama 13 itu tidak terdaftar maka berikan kepada kami agar kami panggil", pintanya La Ali Wangi ke sejumlah massa aksi.

    Ia bahkan mempertegas pernyataannya dengan ancaman pidana bagi mahasiswa penerima beasiswa tersebut bila nantinya benar-benar ketahuan memalsukan SPJM sebagai syarat mendapat bantuan pendidikan.

    Mendengar hal itu, justru sejumlah massa aksi meminta Kadis Dikbud menjelaskan fungsi tim verifikasi selaku penentu kelayakan mahasiswa mendapat beasiswa.

    Rupanya sesuai pengakuan Kadis Dikbud, La Ali Wangi, tidak menampik adanya pengecekan data secara offline pengajuan syarat penerima. Data diajukan calon penerima hanya diverifikasi tanpa kroscek di perguruan tinggi dimana para mahasiswa itu menempuh pendidikan.

    "Joko Aziz Westomi, dia diberikan karena memenuhi. Yang bersangkutan sementara S3, nilainya semester ini masih ada. Terakhir dia bawakan dokumen setelah yang bersangkutan di panggil", tambah La Ali Wangi.

    Joko Aziz Westomi yang diketahui ketua KNPI Wakatobi itu, turut diungkap oleh Gebrak Kepton diinisialkan JAW. Selain itu, dari 13 nama, hanya ada beberapa inisial disebut diantaranya UAN menempuh Prodi hubungan Internasional lalu MI Prodi Pendidikan Seni serta AR Prodi kedokteran Umum.

    "Tak hanya itu, anggaran beasiswa tahun 2023 di salur awal tahun 2024, dampaknya ada Pak, penerima diantaranya tidak lagi aktif rekeningnya. Ujung-ujungnya diambil alih penerima baru", ungkap Yayan Serah.

    Sekda, meminta data nama-nama tersebut diserahkan sehingga menjadi dasar Dikbud Wakatobi melakukan pengecekan ulang sekaligus memberi waktu sebelum akhirnya kembali menemui massa Gebrak Kepton.

    Ia menyebut niat baik masa Gebrak Kepton telah menyampaikan aspirasi tanpa menghakimi baik Pemda maupun Dikbud Wakatobi, ia berharap masa pun bisa kerjasama memantau kerja-kerja pemerintah daerah terutama kaitannya beasiswa program merdeka belajar.

    Amatan Bumisultra.Com, awal nya massa aksi menyampaikan orasi didepan kantor Dikbud Wakatobi jalan perkantoran Manugela Desa Pada Raya Makmur.
    Sejumlah masa meminta Sekdis Dikbud Wakatobi, Nurmasi agar mempertanggung jawabkan ucapannya kala menantang massa aksi berdialog secara terbuka di grup-grup WA lokal Wakatobi.

    Tak diterima dialog, sejumlah massa aksi kemudian bergeser dikantor Bupati Wakatobi. Di depan kantor itu, sempat melakukan aksi bakar badan bekas sebelum akhirnya diterima berdialog di ruangan Sekda Wakatobi, Nadar. (*)


    Penulis | La Ilu Mane






















VIDEO