-
BUMISULTRA
MUNA---Nasib tenaga kesehatan honorer yang bertugas di Puskesmas Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara kian memprhatinkan, bagaiamana tidak ,untuk mendapatkan hak hak mereka saja harus dilakukan penuh perjuangan.
Namun parahnya, sampai sampai dana insentif bahkan pembayaran dana kapitasi yang seharusnya mereka terima ikut 'dikebiri" oleh oknum oknum yang tak bertanggung jawab. pimpinan puskesmas pun saling lempar tanggung jawab dan tak tau menahu soal pemotongan itu.
Tidak duduk diam, akhirnya sejumlah tenaga honorer ksehatan yang berdinas di puskesmas turun lapangan dengan didampingi LSM Muna untuk menyampaikan aspirasi,mengingat hak mereka seakan akan diporak poranda.
Semua itu terkuak ketika salah satu honorer kesehatan membeberkan dihadapan Plt Kadinkes dan sejumlah LSM Muna bahkan dihadapan awak media mengunggkapkan kalau dirinya dibayar hanya 100.000 saat pencairan dana kapitasi BPJS selama tiga bulan.
"Maaf pak saya berani bicara meskipun saya siap dikeluarkan dari puskesmas,bayangkan waktu bulan 1 hingga bulan 3 tahun 2018 perna saya tanda tangani untuk proses pencairan dana kapitasi dengan per bulan 330.000,- dan totalnya per 3 bulan sebanyak 990.000,toh anehnya saat pencairan hanya diberikan 100.000."Murka Indra Paranisa salah satu honorer di Puskesmas Katobu saat pertemuan dengar pendapat di ruangan Dinkes bersama massa aksi.
Dengan wajah seakan dipenuhi tangis, Indra pun mempertanyakan kalau memang yang ditanda tangani perbulan 330 ribu berarti total yang seharusnya diteriman selama tiga bulan itu 990 ribu,dan kenapa saya hanya dibayarkan 100 ribu,sisahnya dikemanakan,dan dengan alasan apa saya diberikan dengan jumlah itu..??
"Kita ini tenaga honorer kasian jadi,kira kira sesuai kah dengan gajinya kita kalau seandainya suatu saat kita dapat pasien yang menular,apalagi kita punya dana kapitasi dan insentif dipotong."curhatnya.
Beredar info,Alasan pemotongan dana kapitasi itu digunakan untuk bagiannya Kepala Puskesmas maupun pihak Dinas kesehatan.namun saat dikonfirmasi Kapus Katobu pun menampik kalau telah terjadi pemotongan dana kapitasi.
"Saya tidak tahu menahu dan saya tidak pernah melakukan pemotongan,kalau mau tau yang lebih pastinya silakan tanya saja bendahara." Tegas Mustafa Skm
Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Muna, Hasdiman Maani mengatakan terkait dana kapitasi yang tidak diberikan pada beberapa tenaga suka rela yang bertugas di Puskesmas Katobu pembayarannya berdasarkan petunjuk teknis dan pembayarannya pun sesuai dengan golongan sarjana dan tergantung ke aktifan di Puskesmas masing masing.
"Dana kapitasi dalam juknisnya memang tidak diberikan untuk tenaga suka rela namun hanya diberikan pada tenaga medis yang berstatus PNS namun kalau di puskesmas lain dapat diberikan dana kapitasinya merupakan kebijakan dari Kapus dan itu dirapatkan." pungkasnya. (*)
