• Rizal Ramli Menilai Paham Ekonomi Neoliberal Hanya Memunculkan Kemunduran

image_title
Ket: Rizal Ramli (Baju merah muda) saat berbincang dengan ekonom Kwik Kian Gie
  • Share

    BUMISULTRA

    JAKARTA - Mantan Menteri Perekonomian di era Presiden Abdul Rahman Wahid, Rizal Ramli menilai paham ekonomi neoliberal bukannya memajukan bangsa tapi justru memunculkan kemunduran.

    Kepedulian Rizal Ramli terhadap perekonomian Indonesia telah berlangsung sejak zaman orde baru, ia menyatakan dengan tegas semua kritikannya terhadap praktik ekonomi neoliberal sama sekali tidak berkaitan dengan keikutsertaannya pada bursa calon presiden tahun 2019 nanti.

    "Tidak ada hubungan sikap saya yang menentang neoliberaslime dengan ikut bursa capres," ujar Rizal, Senin (23/04/2018), sesuai press release yang disampaikan oleh Dr Jerry Massie kepada Bumisultra.com via WhatsApp.

    Sejak massa orde baru, ia telah melancarkan perlawanan terhadap berbagai praktik ekonomi neoliberal."Dari era orde baru saya sudah kritik neolib ini, termasuk era sahabat saya jadi presiden (SBY), saya tetap kritik neolib ini," tukas Rizal.

    Siapa pun presiden yang terpilih di pilpres 2019 nanti kata Rizal, pihaknya akan tetap melawan praktik ekonomi neoliberal. "Jangan ada lagi paham neolib ini karena memunculkan kemunduran," ujarnya.

    Ia mengingatkan, setiap pinjaman yang diberikan oleh kelompok neoliberal di bawah kendali Bank Dunia selalu memiliki imbas timbal balik."Di belakang pinjaman itu ada konspirasi untuk merubah konstitusi. Itu juga polanya terjadi dengan UU Energi dan Minerba yang dibatalkan Mahkamah Konstitusi," tandasnya. (*)

     


    Penulis | Anton