-
BUMISULTRA
MUNA- Salah satu pasien di Rumah Sakit Raha atas nama Sartin geram dan marah marah. Ia merasa dipermainkan oleh manejemen pihak RS. Awalnya
Senin (14/6/2021) dirinya yang berobat karena sakit pada rahim hingg terus mengeluarkan darah.
Menurut Pasien, Saat dirinya berobat sudah merasa ada yang janggal pada pelayanannya. Dimana, ia memeriksakan dirinya diruang kebidanan, pada loket pertama direspon dengan baik hingga dimintai identitas dan pasien juga menyertakan semua persyaratan serta Askes.
"Setelah sudah saya lengkapi semua berkas, tiba tiba datang orang Lab periksa ambil sampel darah tanpa bilang penjelasan yang kemudian dilanjut dengan Rapitd antigen. Setelah dirapit, sekitar setengah jam lebih saya menunggu namun tidak ada pelayanan padahal kondisi saya sudah kelihatan pucat dan lemas." Ujarnya
Sampai ada salah satu bidan kata Sartin, yang munkin merasa hibah, sehingga ia memasukan dirinya kedalam ruangan. Selang berapa lama oknum perawat tiba dan mengatakan jika HB pasien bagus dan bisa rawat jalan. Mendengar itu Sartin geram, dalam kondisi pucat dan lemas kepada perawat mengatakan
"Bagaimana mau ambil tindakan begitu sementara darah saya ini banyak yang keluar. Anehnya bahkan ditensi, dicekup atau di impus juga tidak." Kesalnya
Parahnya lagi, Saat ditotalkan biaya yang akan dibayar, Sartin kaget, tanpa di impus, dan diberikan obat, pasien pun dikenakan tarif umum padahal memiliki Askes. Anehnya di kertas satu lembar tercantum Biaya perawatan bayi selama satu hari padahal ia tidak memiliki bayi saat memeriksa kesehatan di RS.
"Awalnya ditotalkan 300 ribu lebih tapi saya bayar pake uang 400. Dan pada saat mau pergi ambil uang kembali malah dikenakan lagi biaya tambahan, hingga total semua 425 ribu, ada apa ini dengan pihak rumah sakit.??," Ucapnya
Sartin pun kesal, Di dalam rincian biaya tarif tersebut, ia tidak diberikan obat satu pun yang ada malah biaya perawatan selama satu hari dan biaya perawatan bayi selama satu hari. Dan bukti tanda penerima uang oknum perawat pun tidak dicantumkan melainkan tanda tangan pasien saja.
"Saya langsung ketemu direktur rumah sakit, beliau juga mengatakan kalau hanya miskomunikasi dan tidak sesuai prosedur. Ini juga saya akan tempuh jalur hukum. saya akan laporkan di Polisi." Tegasnya
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Raha, Dr. Marlin saat dihubungi via telpon tidak menjawab dan dihubungi Via Watshaap beliau juga belum merespon.
