-
BUMISULTRA
KONUT-Gempa bumi yang disertai tsunami yang melanda daratan Kota Palu dan Donggala, Sulteng berefek pada nelayan yang ada di Konut. Pasca musibah yang membuka mata hati seluruh nusantara dan dunia itu, membuat nelayan Konut menggurungkan niatnya untuk melaut.
Terutama Desa Waturambaha Kecamatan Lasolo Kepulauan Kabupaten Konawe Utara yang mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan.
"Masyarakat sekarang hanya melihat saja keadaan dilaut, mereka mau pergi melaut takut. Karena masih informasi itu jangan sampai mereka melaut nanti ada kejadian," tutur Kepala Desa Waturambaha, Dewantoro, Rabu (3/10).
Enggannya melaut warga Desa Waturambaha Kecamatan Laskep didasari informasi yang didapatkan melalui media sosial maupun chanel televisi tentang bencana alam yang diperkirakan terjadi didaerah mereka. Hingga akhirnya memutuskan untuk bertahan dirumah masing-masing.
Ketakutan pasca bencana tak hanya menjadi kehawatiran nelayan Desa Waturambaha, melainkan puluhan karyawan yang sedang bekerja diperusahaan tambang di Laskep ikut larut dalam ketakutan. Mereka memilih untuk kembali kekampungnya masing-masing.
"Informasi masyarakat yang disampaikan, sudah ada puluhan karyawan yang sudah pulang. Khususnya karyawan yang berdomisili didaerah Wawotobi dan Kendari,"sambung Dewantoro. (*)