-
BUMISULTRA
WAKATOBI - Dua sandera kelompok Abu Sayaf yang diduga warga Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta pertolongan dan perhatian pada Presiden RI, Joko Widodo agar dapat dibebaskan.
Kedua sandera yang belum diketahui identitasnya itu terekam dalam video amatir berdurasi 30 detik yang menjelaskan asal negara serta profesi mereka sebagai nelayan yang sehari-hari beroperasi di negeri Sabah Malaysia.
"Saya adalah warga negara Indonesia, pekerjaan saya nelayan di Sabah, Sandakan. Saya kena tangkap oleh Abu Sayaf dilaut Sandakan. saya minta perhatian pemerintah negara Republik Indonesia terutama Presiden dan Bapak si Dadang yang mengurus ", demikian penjelasan Via Video amatir yang diterima BUMISULTRA.COM pada Selasa (19/2/2019).
Video tersebut beredar via percapakan Whats app (WA) sejumlah masyarakat Wakatobi dan membenarkan info Video tersebut jika keduanya warga asal Wakatobi.
Diantara ciri keduanya bertato. satu memakai tato dilengan kiri dan satunya lagi yang menjelaskan lewat video amatir tersebut bertato didada sebelah kiri.
Lewat video, keduanya dalam posisi terancam dimana kedua mata mereka terikat kain hitam sembari dikelilingi sebanyak 5 orang berpakain seragam loreng bersenjata lengkap dan satu diantaranya ditempelkan sebilah parang golong dilehernya sembari dipaksa untuk bicara.
Hanya saja kedua sandera itu bukan yang pertama menjadi sasaran kelompok Abu Sayaf melancarkan aksinya. Namun beberapa tahun lalu, salah satunya warga Kecamatan Kaledupa lainnya, La Utu ikut menjadi korban keganasan kelompok ala Tentara ini meski akhirnya dinyatakan bebas. (*)