-
BUMISULTRA
KENDARI-Melanjutkan kesuksesan pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) Sulawesi Tenggara di tahun 2023, Bank Indonesia (BI) bersama Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali melaksanakan ERB Sulawesi Tenggara, Jumat (3/5/2024).
Pelaksanaan ERB Sulawesi Tenggara tahun 2024 ditandai dengan pelepasan tim ekspedisi oleh Sekda Sultra Asrun Lio mewakili, Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto, disaksikan oleh Direktur Departemen Pengelolan Uang Bank Indonesia Faris Budiawan, DANLANAL Kendari, Forkominda Sulawesi Tenggara danperwakilan MABES TNI AL di Pangkalan Angkatan Laut Kendari.
Keberangkatan Tim ERB Sulawesi Tenggara ini mendapat dukungan MABES TNI AL dengan menggunakan KRI Marlin (877), kapal perang kebanggaan bangsa produksi anak negeri dengan rute Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, Binongko dan sebagai tambahan Pulau Runduma pada titik terjauh utara Sultra membawa modal kerja sebesar 20 milyar Rupiah meningkat sebesar 53,84% dari tahun 2023 sebesar 13 milyar Rupiah untuk mendorong ketersediaan Uang Layak Edar pada wilayah 3T Sulawesi Tenggara (Wakatobi).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sultra, Doni Septadijaya mengatakan bahwa ERB ini juga terlaksana masih dalam suasana HUT Sultra ke- 60. Ekspedisi Rupiah Berdaulat bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T) untuk mendapatkan uang layak edar.
‘’ Kegiatan ini sebagai bagian dari Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Bank Indonesia dengan TNI AL mengenai Pendistribusian, Pengamanan, dan Pengawalan Uang Rupiah dari dan ke Bank Indonesia atau Perwakilan BI serta Wilayah Perbatasan, Terdepan, dan Terluar serta Terpencil di NKRI,’’ ujar Doni.
Dikatakan kerja sama strategis yang telah terjalin sejak 2012 hingga April 2024 ini telah diwujudkan dengan 113 kali kegiatan penukaran uang yang menjangkau sebanyak 585 pulau. Pada tahun 2023 terdapat realisasi penukaran 17 kali kegiatan di 17 provinsi dan 85 pulau di wilayah 3T.
Sementara untuk tahun 2024 ini, terdapat peningkatan intensitas menjadi 18 kali kegiatan di 18 provinsi dengan target kunjungan ke 90 pulau di wilayah 3T seluruh Indonesia. Inisiasi Bank Indonesia mengedarkan uang melalui ERB ini meraih penghargaan internasional lingkup bank sentral yakni Central Banking Award (CBA) ke-11 (21/3) untuk kategori currency initiative.
‘’Panitia CBA mengapresiasi inovasi dan keunggulan BI dalam pengelolaan uang tunai termasuk distribusi di tengah kondisi geografis Indonesia yang menantang. Pada 2024 Sultra terpilih sebagai lokasi penyelenggaran ERB mempertimbangkan keberhasilan pengawalan kedaulatan Rupiah pada ERB Sulawesi Tenggara 2023 serta arti penting Sulawesi Tenggara bagi Indonesia, sebagaimana tergambarkan dengan indah pada Rupiah pecahan 10ribu tahun emisi 2022 yang menyematkan keindahan Wakatobi pada salah satu sisinya,’’ urai Kepala BI.
Lebih lanjut katanya gugusan kepulauan Wakatobi semakin menyalakan api semangat untuk menjamin ketersediaan Rupiah sebab transaksi menggunakan Rupiah adalah hak seluruh Bangsa Indonesia yang dijamin oleh Bank Indonesia sebagai salah satu tugas utamanya.
Selain kegiatan penyediaan uang layak edar, ERB 2024 turut menghadirkan kegiatan, yang meliputi: (i) Layanan Kas Keliling, (ii) Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah, dan (iii) Program Bantuan Sosial Dedikasi Untuk Negeri dan iv) Layanan Kesehatan Gratis bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Wakatobi.
Rangkaian kegiatan ERB Wakatobi 2024 akan ditutup pada tanggal 8 Mei 2024 di Wangi-wangi Wakatobi yang akan dihadiri oleh Bupati Wakatobi Bapak Haliana serta Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bapak Thathit Suryono dengan rangkaian kegiatan berupa seremonial pemberian Bantuan Sosial Dedikasi untuk Negeri berupa fasilitas penunjang pendidikan dan fasilitas penunjang kesehatan untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat Wakatobi.
Dikatakan bahwa BI senantiasa memastikan ketersediaan uang Rupiah yang berkualitas dan layak edar hingga wilayah terluar Indonesia guna mendukung kelancaran aktivitas perekonomian, serta memperkuat koordinasi antar Kementerian/Lembaga.
‘’Hal ini dilakukan untuk memastikan uang Rupiah beredar dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI untuk menjamin sistem pembayaran yang aman dan nyaman bagi masyarakat,’’ imbuhnya. (*)