-
BUMISULTRA
KENDARI - Aktifitas dump truck pengangkut material tambang yang sehari-hari melewati jalan di Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari menimbulkan keresahan warga sekitar terutama yang berada di RT 22 dan 23. Pasalnya, debu yang dihasilkan dari akitifitas dump truck menimbulkan penyakit terhadap warga khususnya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Untuk itu warga mengadukan kondisi tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kendari.
Menurut Langkarisu selaku Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Punggolaka, masalah ini sebenarnya sudah cukup lama namun yang terparah sekitar dua hingga tiga bulan terakhir. Karena sudah semakin parah, dan warga juga sudah sakit akibat hal itu. Maka diambil tindakan pemblokiran jalan, namun keadaan ini nyaris menimbulkan bentrok antara warga dan sopir truck.
"Mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, maka warga melakukan diskusi dengan pihak kelurahan, bahkan sudah dilakukan pertemuan hingga lima kali. Kemudian kami datang ke DPRD Kendari ini untuk mengadukan apa yang kami alami sekaligus untuk mencari solusi," katanya saat menghadiri dengar pendapat (Hearing) di DPRD Kendari, Jumat (20/9/2019).
Belum lagi, sambungnya, jalan didaerah sana (Kelurahan Punggolaka) belum teraspal. Sehingga, dia berharap dari adanya pertemuan di DPRD Kendari ini pengaspalan dapat segera dilakukan.
Dirinya mengakui, baru kali pertama warga menyuarakan aspirasinya. Dengan harapan dapat menemukan jalan keluar dari permasalahan. Pihaknya melihat pemerintah memang butuh aksi positif seperti ini. Diketahui, sebanyak 20 orang mengidap ISPA, bahkan sudah ada yang masuk rumah sakit.
"Sampai saat ini warga masih melakukan pemblokiran jalan, namun jika ada kesepakatan bahwa jalan akan segera diaspal. Pihaknya akan membuka kembali jalan, dengan catatan intensitas penyiraman ditingkatkan," ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Dewan DPRD Kendari, Apriliani Puspitawati yang juga dari Dapil Mandonga-Puuwatu, menyarankan, dari pihak Dinas Perhubungan bisa mengatur waktu operasi dump truck.
"Artinya, Dinas Perhubungan bisa mengatur kapan atau dari jam berapa sampai jam berapa truck bisa lewat, sehingga efek yang ditimbulkan pun berkurang," tuturnya.
Masih ditempat yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kendari, Erlis Sadya Kencana, mengatakan, jika yang dimasuk wilayah itu adalah jalan dari Kuburan China sampai Jalan Konggoasa, saat ini sudah ditender dan sekarang memang baru pengerasan. Kedepan akan segera ada peningkatan yakni pengaspalan.
Menindaklanjuti laporan warga, baik Dinas PUPR Kendari dan anggota dewan langsung melakukan peninjauan lapangan. (*)
