-
BUMISULTRA
KENDARI-Kembali maju dalam Pemilihan Bupati di Buton Utara (Butur), Drs Abu Hasan Mpd mengatakan niatnya tulus untuk mensejahtraan rakyat Butur.
‘’Lillahita’ala untuk Rakyat, niat saya hanya untuk rakyat terbukti selama saya menjadi Bupati Butur periode lalu hampir semua program yang kami jalankan lebih ke pro pada ekonomi kerakyatan,’’ ujar Abu Hasan, Minggu (4/8/2024).
Dikatakan salah satu visi Butur yang berbudaya dan religius maju Sejahtera untuk semua dari konsep tersebut akan diimplementasi dalam 5 program besar.
Diantaarnya masalah ekonomi Buton Utara, ekonomi kerakyatan terkait sektor substansial diantaranya pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan seperti pengembangan rumput laut dan pengembangan usaha tangkap ikan masyarakat yang sudah menjadi kearifan lokal di Butur.
’’Selanjutnya UMKM yang sekarang ini sudah tumbuh dan berkembang, masyarakat butuh konsep dan implementasi dari pemerintah daerah. Dan yang paling mendesak sektor substansial tersebut pemerintah harus hadir dalam bentuk subsidi, petani, nelayan, peternakan, usaha masyarakat harus disubsidi,’’ paparnya.
Jadi lanjut mantan Bupati Butur ini sedapat mungkin disubsidi agar bisa mempertahankan diri, tidak bisa dibiarkan dengan mengandalkan kekuatan individu karena biaya produksi untuk sektor tersebut tinggi.
‘’Misalnya dulu program jaman saya jadi Bupati petani kami berikan subdisi untuk buka lahan Rp 2,5jt per hektar, selain itu ada subsidi bibit, pangan, beras dan non beras. Di Butur juga yang diorganikan bukan hanya beras juga nonberas di organikkan dan di subsidi. Kemudian dibangun pabrik pupuk organic, juga pabrik pestisida organic semuanya terbuat dari organic sehingga biaya produksi mereka rendah hampir tidak ada biaya produksi yang diperoleh,’’ paparnya.
Program ini lanjutnya sudah berjalan semasa dirinya menjabat selama 5 tahun walaupun sempat diterpa Covid tetapi sempat melakukan eksport ke luar negeri, beras merah ke Australia, eksport jambu mente ke Belanda, ekport kopra putih ke Vietnam dan semua itu organic.
‘’Beratnya beban kepala daerah semasa Covid tetapi kita masih bisa bertahan karena sektor yang digarap yakni sektor-sektor pertanian, karena sektor pertanian peternakanan, perikanan iadalah sektor yang digeluti masyarakat kurang lebih 75% kalau sektor itu kita garap sungguh sungguh 75% pula masyarakat kitab bisa sejahtera, 75% pula pengangguran bisa teratasi dan 25% nya yakni jasa, kontraktor dan lain sebagainya,’’ katanya. (*)