• Kampanye di Desa Malanda, Abu Hasan : Insya Allah Kami akan Menangkan Kulisusu Induk !

image_title
Ket: Paslon Abu Hasan-Fahrul bersama warga desa Malanda
  • Share

    BUMISULTRA

    BUTON UTARA-Kulisisu Induk, yang dikenal sebagai Dapil 3 (Daerah Pemilihan 3) di Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sering disebut sebagai lumbung suara terbesar di wilayah tersebut. Dengan jumlah pemilih sekitar 19 hingga 20 ribu, wilayah ini memiliki peran penting dalam pemilihan.

    Terlebih lagi, kampanye terbuka yang dilakukan, Abu Hasan-Fahrul, Senin (15/10/2024) di Desa Malalanda, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur) ini desa yang dikenal dengan kampung kuliner ikan asap dan basis suara terbesar di Kulisusu.

    Kehadiran Paslon Abu-Fahrul menunjukkan antusiasme tinggi dari masyarakat. Masyrakat yang hadir membludak untuk mendengarkan visi dan misi dari Abu Hasan Fahrul adalah bukti kuatnya dukungan yang diperoleh di wilayah ini.

    Ini menunjukkan bagaimana strategi kampanye yang tepat, seperti menyentuh aspek budaya lokal dan kuliner, dapat menarik perhatian dan dukungan luas dari masyarakat setempat.

    ‘’Melihat antusias masyarakat, Insya Allah kami akan menangkan Kulisusu Induk. Dimana Fahrul dominan di Bangkudu Raya dan saya sendiri punya basis di Lipu Raya, karena kedua desa tersebut basis terbesar suara yang ada di Kulisusu,’’ tandas Abu Hasan.

    Apalagi lanjut Abu Hasan, dan Fahrul putra pendiri Sulawesi Tenggara, sedangkan dia (Abu Hasan, red) putra asli benteng Keraton Kulisusu. Dimana benteng itu secara mitologis legendaris di bangun oleh Gaumalanga yang tidak lain adalan turunan langsung dari Abu Hasan.

    Serta sebagai keturunan langsung dari leluhur mitologis Gaumalanga yang membangun Benteng Kraton Kulisusu tentunya tidak bisa diragukan lagi bahwa keduanya keturunan dan pelaku tokoh pemekaran Butur.

    ‘’Jangan sampai ada yang mengaku-ngaku sebagai tokoh pemekaran Butur, padahal tidak punya andil sama sekali, kalau saya saat itu yang pimpin rapat dan pak Ridwan Zakaria sebagai sekretaris, saat itu ada juga pak Baiduri dan tokoh-tokoh pendiri lainnya,’’ ujar Abu saat kampanye di Kulisusu.

    Kulisusu sendiri adalah salah satu kecamatan terbesar di Buton Utara, dan tampaknya menjadi pusat perhatian dalam kontestasi politik lokal. Dominasi politik seperti ini biasanya merujuk pada kekuatan elektoral atau pengaruh figur-figur tersebut di kalangan masyarakat setempat, baik dalam pemilihan kepala daerah, DPRD, atau jabatan lainnya.

    Jika ini berkaitan dengan pemilihan atau kampanye, kedua tokoh mungkin memiliki strategi atau pendekatan yang berbeda dalam memenangkan simpati masyarakat di wilayah-wilayah tersebut, dengan dukungan basis suara di Kulisusu sebagai kunci sukses mereka. (*)


    Penulis | Nana