-
BUMISULTRA
KOLAKA TIMUR --Perkembangan teknologi digital dan internet saat ini tidak dapat di pungkiri memberikan banyak mamfaat dari sisi kecepatan mengakses informasi. Dimana di Indonesia jumlah pengguna internet mencapai 130 juta orang lebih.
Dan salah satu akses informasi yang di inginkan pengguna baik di Indonesia maupun di luar Negeri, selain informasi politik, ekonomi dan budaya, juga adalah informasi terkait Pariwisata. Mereka menginginkan adanya informasi sedetail mungkin lokasi - lokasi wisata sehingga para wisatawan memiliki akses informasi yang akurat.
Seperti halnya Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara ( Sultra). Koltim memilki potensi wisata yang sejatinya sudah harus di kenal. Olehnya itu Pemerintah Koltim menginginkan Dijss terkait untuk lebih memafaatkan Dunia digital untuk memperkenalkan Destinasi wisata secara Nasional.
Bahkan di pertemuan pelatihan tata kelola bisnis dan pemasaran dwstinasi wisata 2023 (04/11) lalu, Sekda Koltim Andi Muh Iqbal Tongasa SSTP Msi, membuka kegiatan pelatihan tata kelola bisnis dan pemasaran destinasi Pariwisata Tahun 2023.
Dalam giat tersebut Iqbal menyampaikan jika perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi yang terus meningkat, membuat jumlah pengguna internet semakin bertambah setiap tahunnya. Dan, harus diakui, bahwa kemunculan internet dan digitalisasi, telah membawa banyak dampak positif bagi manusia khususnya pada sektor pariwisata, juga mampu memberikan banyak dari sisi penyedia jasa, kehadiran internet memberikan sumbangsih yang luar biasa terhadap penghematan biaya operasional dan penggunaan waktu.
”Untuk itu, dalam rangka menyasar pasar yang potensial, khususnya pada daerah-daerah dengan potensi wisata yang luar biasa, perlu dibangun sarana dan konsep pemasaran yang baik, berpromosi secara online tidaklah mematikan pemasaran secara konvensional, tetapi justru saling menguatkan. Meski promosi secara langsung (word of mouth) masih dianggap paling ampuh dan berhasil, tentu kita semua sepakat bahwa setiap pengelola destinasi wisata perlu menambah platform pemasaran agar lebih optimal,” pintanya.
Lanjutnya, website bukan saja harus responsif dan cepat , tetapi harus memiliki literasi maupun cerita yang informatif, kaya, dan kuat. Dalam beberapa kasus di lapangan sebutya, banyak destinasi maupun objek wisata yang telah mengembangkan website. Masalahnya, hal-hal kecil seperti informasi dan konten masih sering diabaikan. Padahal, website kerap menjadi rujukan utama wisatawan sebelum mengambil keputusan
“Isi informasi sangatlah penting, wisata yang dipromosikan, keterampilan SDM pariwisata harus terus ditingkatkan, utamanya yang menyentuh ranah digital,” terangnya.
Hal tersebut juga disampikan Sekda Koltim kepada Bumi Sultra bahwa salah satu kendala Distinasi wisata koltim kurang di kenal karena kurang maksimalnya Promosi wisata.
Di tempat terpisah Irwansyah selaku Pemerhati Daerah dalam keterangan tertulisnya melalui pesan singkat kepada Bumi Sultra menyebutkan Koltim merupakan Daerah Otonomi Baru (DOB) yang berdiri di tahun 2013 dan memilki beberapa potensi,sekalipun potensinya itu perkebunan dan pertanian, namun disisi lain Koltim memiliki potensi wisata seperti air terjun Tali Semu, air terjun Tetewua,air terjun karemotingge, selain air terjun Kotim juga memiliki destinasi wisata.puncak yang bisa menjadi pilihan wisatawan, ungkapnya.
Dalam hal ini, Irwansyah berharap Daerah harus jauh melangkah kedepan untuk mempromosikan potensi wisata wajib dilakukan, kita ketahui bersama bahwa akses ekologi ini bukan saja bukan saja diruang terbuka tapi sampai ke ruang privasi sekalipun mampu menembus informasi tersebut.
Kata Irwansyah promosi melalui digitalsasi ini wajib direspon dengan baik sebagai marketing sekaligus memancing wisatawan lokal maupun asing untuk datang, bagaimana dengan peran digitalisasi ini tentu ahli - ahli bidang promosi bisa melakukan itu, tutupnya. (*)